Maret 13, 2025

Paketnusapenida : Wisata Ceria Bersama Orang Tercinta

Wisata bersama orang yang dicinta menjadi salah satu penawar strees paling mujarab

Desa Wisata yang Mengusung Konsep Sustainable Tourise

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mencanangkan pengembangan desa liburan merujuk pada konsep sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan.

Secara definisi, sustainable tourism merupakan pariwisata yang memerhatikan dampak kepada lingkungan, sosial, tradisi, serta ekonomi untuk masa sekarang dan masa depan, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.

Kemenparekraf/Baparekraf melegalkan pedoman dalam pembangunan destinasi liburan berkelanjutan yang terdiri dari empat klasifikasi, merupakan pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi bagi masyarakat lokal, pelestarian tradisi bagi masyarakat dan pengunjung, serta pelestarian lingkungan.

Di antara ribuan desa liburan di Indonesia, berikut tujuh desa liburan yang dapat menjadi braxtonatlakenorman.com percontohan keberhasilan dari konsep sustainable tourism:

Desa Pujon Kidul (Malang)

Berlokasi di Kecamatan Pujon desa liburan ini berjarak sekitar 30 km dari sentra Kota Malang. Lokasinya berada di dataran tinggi sehingga memiliki lingkungan sejuk dan masih asri.

Desa Pujon Kidul mengandalkan kelestarian alam sebagai konsep sustainable tourism yang ditawarkan kepada wisatawan, merupakan sektor pertanian dan peternakan. Beberapa atraksi liburan yang dapat dijalankan di Desa Pujon Kidul antara lain menanam sayuran, memetik sayuran, hingga memerah susu sapi.

Baca Juga : 5 Tempat Wisata Lampung yang Keren, Ada Pulau Pahawang!

Desa Pentingsari (Yogyakarta)

Desa liburan Pentingsari sudah dikenal internasional sebagai salah satu desa liburan dengan segudang penghargaan. Salah satu yang cukup menarik, Desa Pentingsari masuk dalam 100 besar destinasi berkelanjutan versi Global Green Destinations Days (GGDD).

Desa liburan Pentingsari tergolong sebagai desa liburan dengan konsep sustainable tourism dari klasifikasi pelestarian lingkungan. Keseharian masyarakat yang berdampingan dengan alam menjadi energi tarik desa liburan ini. Seperti membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, hingga belajar membuat tempe dapat kita coba lakukan di Desa Pentingsari.

Desa Ponggok (Klaten)

Potensi alam Desa Ponggok berasal dari 5 sumber mata air. Dulunya, air yang berlimpah hanya dipakai untuk irigasi sawah dan perkebunan saja. Melainkan sekarang masyarakat memanfaatkan sumber air tersebut sebagai destinasi liburan.

Destinasi unggulan Desa Ponggok merupakan Umbul Ponggok, yang sempat viral beberapa tahun lalu. Di sini wisatawan dapat berenang, snorkeling, latihan menyelam, hingga berswafoto di bawah air. Kecuali Umbul Ponggok, ada 4 sumber mata air lain yang juga menarik dikunjungi, merupakan Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro.

Menariknya, dengan memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya, Desa Ponggok menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia dengan penghasil desa per tahun mencapai Rp14 Miliar.

Desa Kete Kesu (Toraja)

Kete Kesu merupakan desa adat yang mengusung konsep sustainable tourism dalam klasifikasi pelestarian tradisi bagi masyarakat dan pengunjung. Atraksi liburan yang paling ikonik dari Desa Kete Kesu merupakan upacara adat rambu solo, dan kuburan di tebing batu yang ditaksir sudah berusia 500 tahun.

Kecuali itu, wisatawan juga dapat mengamati rumah adat tongkonan yang berderet rapi di Desa Kete Kesu. Konon, rumah-rumah adat ini sudah berusia lebih dari 300 tahun. Kecuali dari segi peninggalan, desa ini juga tenar sebagai penghasil kerajinan pahat hingga lukis.

Desa Penglipuran (Bali)

Kecuali Desa Pentingsari, Desa Penglipuran juga masuk dalam 100 besar Destinasi Berkelanjutan versi GGDD. Bahkan, desa liburan yang berlokasi di Bangli, Bali ini dinobatkan sebagai Desa Terbersih di dunia.

Kesadaran menjaga kelestarian lingkungan di Desa Penglipuran lahir dari peraturan adat desa. Salah satu peraturan yang menarik merupakan larangan menerapkan kendaraan bermotor pada area desa. Tujuannya merupakan menjaga kebersihan udara di Desa Penglipuran sebagai bentuk pelestarian lingkungan.

Kecuali itu, peraturan adat juga mengontrol soal tata ruang Desa Penglipuran, merupakan konsep Tri Mandala. Liburan ruang adat ini membuat Desa Penglipuran tampak lebih rapi dan tersusun.

Kampung Blekok (Situbondo)

Terpilih sebagai finalis Anugerah Desa Kecuali Indonesia (ADWI) 2021, nama Kampung Blekok kian ramai diperbincangkan. Kecuali menjadi rumah bagi penduduk, desa liburan ini juga menjadi rumah bagi beraneka variasi tanaman mangrove dan ribuan burung.

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.